Setelah seminggu bekerja di toko, Erwin menyadari ayahnya masih memakai cara kuno. Dia ingin ada perubahan.
Toko kedatangan karyawan baru yang tampak baik, tapi dianggap ancaman bagi para karyawan senior.
Saat toko sering kehilangan barang, Erwin sarankan Koh Afuk memasang kamera. Cara baru ini disukai pelanggan.
Sementara Erwin memakai solusi modern, dukun dipanggil untuk mengurus barang yang hilang. Geng Capsa ikut terlibat.
Setelah CCTV dipasang, Erwin boleh memulai layanan antar. Naryo dicurigai atas hilangnya barang-barang.
Sementara Koh Afuk keluar kota, Erwin dan karyawannya ke minimarket untuk belajar cara membuat toko mereka lebih modern.
Erwin memutuskan untuk memasang mesin ATM untuk pelanggan, tapi para karyawan berusaha menggagalkan rencananya.
Erwin menjadi makin tegas dengan memasang mesin absensi sidik jari. Para karyawan yang makin terpojok bersatu membuat Serikat Pekerja.
Para karyawan melawan dengan aksi demonstrasi berupa mogok makan dan bicara. Ini meningkatkan ketegangan antara Erwin dengan para karyawan.
Erwin yang memecat Ojak membuat karyawan lainnya tidak bersemangat. Erwin berusaha mengembalikan keceriaan para karyawaan sebelum Koh Afuk tiba.
Saat Koh Afuk dan pelanggan protes atas pemecatan Ojak, Erwin sadar akan kesalahannya.
Erwin menyadari tokonya bergantung pada keramahan dan suasana, para karyawan membujuk Ojak untuk kembali.